Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

EKOSISTEM

KOMPONEN EKOSISTEM
 
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup  dengan komponen abiotiknya dalam satu kesatuan tempat hidup. Jadi komponen ekosistem ada dua,  yaitu komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik (benda tak hidup).
Komponen biotik ekosistem terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Berdasarkan fungsinya dalam ekosistem, komponen biotik ini dibedakan menjadi  :
PRODUSEN, merupakan sekelompok organisme yang dapat membuat makanan sendiri. Contohnya adalah tumbuhan hijau  yang dapat menghasilkan makanan sendiri melalui fotosintesis.
KONSUMEN,  merupakan organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga tergantung pada organisme lain. Konsumen dibedakan menjadi
-          Konsumen tingkat I, yaitu organisme yang memakan produsen.
-          Konsumen tingkat II, yaitu organisme yang memakan konsumen tingkat I.
-          Konsumen tingkat III, yaitu organisme yang memakan konsumen tingkat II dan seterusnya.
Berdasarkan jenis makanannya, konsumen dibedakan  menjadi :
-          Herbivora (hewan pemakan tumbuhan)
-          Karnivora (hewan pemakan daging)
-          Omnivora (hewan pemakan segala)
PENGURAI  (DEKOMPOSER), merupakan makhluk hidup yang menguraikan  zat-zat organic pada sampah atau makhluk hidup lain yang telah mati.
Komponen abiotic terdiri dari semua benda tak hidup  yang berada di sekitar makhluk hidup.  Contohnya : air,  tanah, udara, cahaya matahari, suhu dan kelembaban.

SATUAN-SATUAN EKOSISTEM
 
Ekosistem tersusun atas satuan makhluk hidup, yaitu :
INDIVIDU,  yaitu makhluk hidup tunggal. Contohnya seekor kucing, seekor ayam dan sebatang pohon manga.
POPULASI, yaitu sekelompok individu sejenis yang menempati daerah tertentu. Contohnya populasi ikan gurami di kolam, populasi bunga mawar di kebun bunga,  dan populasi  orang utan di hutan.
KOMUNITAS, yaitu seluruh populasi makhluk hidup yang hidup di suatu daerah tertentu. Contohnya  komunitas terumbu karang di laut.

HUBUNGAN ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM

Di dalam ekosistem terjadi hubungan  saling ketergantungan antar komponennya. Hubungan saling ketergantungan tersebut terjadi antara :

  1. 1.      Komponen biotik dengan komponen abiotic, misalnya kandungan nutrisi tanah akan berpengaruh terhadap tumbuhan yang ditanam di tanah tersebut. Tumbuhan dapat hidup apabila  tanahnya mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tumbuhan.
  2. 2.      Komponen biotik dengan komponen biotik lainnya (produsen, konsumen dan pengurai), misalnya terjadinya peristiwa makan dan dimakan pada rantai makanan. Kumpulan  beberapa rantai makanan akan membentuk jaring-jaring makanan. Pada rantai makanan juga terjadi  perpindahan energi dari makhluk hidup yang satu  ke makhluk hidup yang lain.
Keterangan tentang rantai makanan, jarring-jaring makanan dan perpindahan energy.
Rantai makanan adalah peristiwa  makan dan dimakan dalam suatu ekosistem  dengan urutan tertentu.




Piramida makanan  adalah gambaran perbandingan  antara produsen, konsumen I, konsumen II dan seterusnya  yang semakin ke puncak biomassanya  semakin kecil.

Arus energy adalah perpindahan energy dari sinar matahari lalu ke produsen,  ke konsumen tingkat I, ke konsumen tingkat II dan seterusnya sampai pengurai.

Siklus materi adalah perpindahan zat atau unsur dari  tempat satu ke tempat lainnya, yang akhirnya kembali ke tempat zat itu berasal. Contohnya siklus air, siklus Nitrogen , siklus Oksigen dan Karbondioksuda 

MACAM-MACAM EKOSISTEM
 
Macam-macam ekosistem berdasarkan proses terbentuknya :
  1. Ekosistem alami yaitu  ekosistem yang terbentuk secara alami  tanpa campur tangan manusia. Contoh : ekosistem hutan tropis
  2. Ekosistem buatan yaitu ekositem yang sengaja dibuat oleh manusia. Contoh : ekosistem sawah
Macam-macam ekosistem berdasarkan habitatnya :
  1. Ekosistem darat atau terrestrial
  2. Ekosistem perairan atau aquatic
Macam-macam ekosistem perairan berdasarkan kadar garamnya dibedakan menjadi :
  1. Ekosistem air tawar,  yaitu yang memiliki  kadar garam rendah.
  2. Ekosistem marine, yaitu yang memiliki kadar garam tinggi.
  3. Ekosistem estuarine, yaitu yang terbentuk karena bercampurnya  air laut dengan air tawar.

POLA INTERAKSI ORGANISME
 
Simbiosis adalah  pola hidup antar dua makhluk hidup  dalam suatu ekosistem yang dapat terjadi interaksi.  Jadi sismbiosis juga berarti  suatu kehidupan bersama  antara dua organisme  dari jenis yang berbeda.
  1. Simbiosis mutualisme : terjadi bila dua jenis makhluk hidup berinteraksi yang saling menguntungkan.
Contoh :
-          Bunga dan lebah
-          Lichenes (lumut kerak) : hidup bersama antara ganggang dan jamur
-          Bakteri Escherichia coli di usus besar manusia

imbiosis parasitisme : pola interaksi dari dua makhluk hidup, yang satu mendapat keuntungan, sedang yang lain mendapat kerugian.
Contoh :
-          Benalu pada tumbuhan inangnya
-          Nyamuk dan manusia
-          Cacing pita pada manusia
  1. Simbiosis komensalisme : terjadi bila dua jenis makhluk hidup, salah satunya  memperoleh keuntungan dan yang lain tidak merugi tetapi juga tidak untung.
Contoh :
-          Ikan remora dan ikan hiu
-          Anggrek dengan pohon yang ditumpanginya


reff.
http://quatrebonbon.wordpress.com/2013/01/14/ringkasan-bio-kelas-7-ekosistem-januari-2013/
 


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TUGAS KELAS VII A dan B

Aturan Penulisan Tata Nama Binomial Nomenclature

1.  Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama genus di awal dan nama spesies mengikutinya.
2. Nama genus selalu diawali dengan huruf kapital atau huruf besar,  dan nama spesies selalu menggunakan huruf kecil.
3. Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografi yang menyertainya (artinya, suatu teks yang semuanya menggunakan huruf kapital/balok, misalnya pada judul suatu naskah, tidak menjadikan penulisan nama ilmiah menjadi huruf kapital semua) kecuali untuk hal berikut:
  • Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh: Glycine soja, Pavo muticus, Oryza sativa, Zea mays, dll
  • Apabila nama jenis tersebut untuk mengenang jasa orang yang menemukannya maka nama penemu dapat dicantumkan pada kata kedua dengan menambah huruf (i) di belakangnya. Contohnya: tanaman pinus yang ditemukan oleh Merkus, nama tanaman tersebut menjadi Pinus merkusii atau Pinus Merkusii
  • Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk nama genus dan nama spesies.
4. Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari autoritas boleh diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis dengan huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan tangan). Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang berbeda dari yang berlaku sekarang, nama autoritas ditulis dalam tanda kurung.
Contoh: Glycine max Merr., Passer domesticus (Linnaeus, 1978), dll.
5. Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah biasanya menyusul dan diletakkan dalam tanda kurung.
Contoh:  pada judul: "PENGUJIAN DAYA TAHAN KEDELAI (Glycine max Merr.) TERHADAP BEBERAPA TINGKAT SALINITAS".
6. Nama ilmiah ditulis lengkap apabila disebutkan pertama kali. Penyebutan selanjutnya cukup dengan mengambil huruf awal nama genus dan diberi titik lalu nama spesies secara lengkap.
Contoh: Di Bengkulu ada tumbuhan dengan bunga terbesar yang dikenal sebagai Rafflesia arnoldii. Di Pulau Jawa ditemukan pula kerabatnya, yang dikenal sebagai R. patma, dengan ukuran bunga yang lebih kecil.
7. Penggunaan singkatan dibelakang nama  genus memiliki aturan sebagai berikut
  • Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) digunakan jika nama spesies tidak dapat atau tidak perlu dijelaskan.
  • Singkatan "spp." (zoologi dan botani) merupakan bentuk jamak. Contoh: Canis sp., berarti satu jenis dari genus Canis; Adiantum spp., berarti jenis-jenis Adiantum.
  • Singkatan "ssp." (zoologi) atau "subsp." (botani) digunakan untuk menunjukkan subspesies yang belum diidentifikasi. Singkatan ini berarti "subspesies", dan bentuk jamaknya "sspp." atau "subspp."
  • Singkatan "cf." (dari confer) dipakai jika identifikasi nama belum pasti. Contoh: Corvus cf. splendens berarti "sejenis burung mirip dengan gagak (Corvus splendens) tapi belum dipastikan sama dengan spesies ini".
8. Apabila nama spesies tumbuhan terdiri lebih dari dua kata maka kata kedua dan seterusnya harus disatukan atau ditulis dengan tanda penghubung kecuali jika nama tersembut menunjukan jenis varietas maka harus di tulis secara terpisah dengan tetap menggunakan hurup kecil pada kata kedua dan seterusnya.
Contoh nama spesies yang terdiri dari 3 kata
  • Tanaman bunga sepatu, nama ilmiahnya Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis.
  • Tanaman bunga sepatu varietas putih nama ilmiahnya Hibiscus sabdarifa varalba atau Hibiscus sabdarifa varalba
  • Hewan Kucing varitas jinak memiliki nama ilmiah Felis manuculata domestica atau Felis manuculata domestica

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pages